Kberita.com, Jakrta – Tiga putra pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada hari Rabu, (10/3/24).
Peristiwa itu akan mempersulit negosiasi yang sedang berlangsung yang untuk menerapkan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.
Militer Israel membenarkan bahwa merekalah pelaku serangan tersebut, dan menggambarkan orang-orang tersebut sebagai “tiga agen militer Hamas yang melakukan aktivitas teroris di Jalur Gaza tengah.”
Haniyeh mengatakan membunuh putra para pemimpin hanya akan membuat Hamas “lebih teguh pada prinsip dan kepatuhan terhadap tanah kami.”
Para pejabat Israel membedakan antara serangan itu dan negosiasi yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.
Dua pejabat Israel lainnya mengatakan, baik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant belum diberitahu mengenai serangan tersebut sebelumnya.
