Beranda Islami Mengikuti Jejak Nabi Muhammad Sebagai Pengusaha

Mengikuti Jejak Nabi Muhammad Sebagai Pengusaha

Cerita Sejarah Salat Tarawih
Cerita Sejarah Salat Tarawih

Kberita.com, Jakarta – Nabi Muhammad yang merupakan nabi terakhir di Agama Islam tidak hanya dikenal sebagai pemuka agama. Jauh sebelum menjadi nabi, Muhammad adalah sosok entrepreneur sukses.

Nabi Muhammad muda tinggal di Mekkah. Ini merupakan salah satu kota perdagangan dunia saat itu menghubungkan Eropa hingga China dan Eropa. Maka tidak heran di kalangan Umat Islah ada perkataan Nabi Muhammad yang meminta umatnya untuk belajar hingga negeri China.

Saat masih muda, Nabi Muhammad pernah merasakan susahnya mencari uang. Apalagi ia sudah menjadi yatim sejak kecil. Karenanya, ia pernah menjadi penggembala kambing untuk mendapatkan upah.

Ketika mulai dewasa, ia bekerja ke saudagar wanita kaya bernama  Khadijah yang kelak menjadi istrinya. Khadijah merupakan pebisnis kain. Nabi Muhammad pun sering ditugasi menjual kaik ke berbagai kota di luar Mekkah.

Pengalaman bisnis Nabi Muhammad pun semakin terasah. Sehingga tidak hanya berdagang, ia pun mulai berinvestasi. Kisah ini tercatat dalam buku “The Rasulullah Way of Business” (2021).

Saat itu Nabi Muhammad berinvestasi di bidang peternakan, tanah, dan hingga properti. Muhammad juga berhasil menarik para investor agar mau menaruh berinvestasi di bisnisnya.

Mengingat Nabi Muhammad dikenal sosok yang jujur, maka banyak investor tidak ragu untuk percaya. Apalagi keuntungan yang dijanjikan Nabi Muhammad sangat transparan dan memang menjanjikan keuntungan.

Dalam perjalannya, investasi Nabi Muhammad berkembang. Di bidang peternakan semakin banyak unta yang dikelola. Saat ini bisnis peternakan memang sangat popular di Mekkah.

Sementara di bidang tanah dan property, Nabi Muhammad menyewakan tanah kepada orang Yahudi dengan konsep bagi hasil. Ia menyewakan kebun kurma dan tanah di Khaybar. Selama periode itu, dia membiarkan mereka tinggal di tanah, mengolahnya, dan berbagi keuntungan di akhir. Konsep bagi hasil seperti itu kemudian didefinisikan sebagai mudharabah .

Dari kisah Nabi Muhammad ini dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi dan bisnis memang sangat menjajikan. Apalagi dikelola dengan amanah da nada unsur sedekah di dalamnya.

Contoh terkait Nabi Muhammad sebagai pengusaha ini bisa menjadi rujukan umat Islam jika ingin kaya raya. Islam pun sebagai agama tidak hanya mengajarkan tentang ibadah, namun juga berbisnis.

Mau meniru cara kaya ala Nabi Muhammad?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini