Bulan suci Ramadhan telah tiba, Umat muslim di dunia menyambutnya, tak terkecuali warga Jakarta. Dalam bulan Ramadhan umat muslim menjalankan ibadah puasa dengan tidak makan, minum, dan hubungan badan sejak subuh hingga matahari tenggelam.
Salah satu keutamaan dari ibadah puasa di bulan suci Ramadhan adalah menyegerakan berbuka ketika azan maghrib berkumandang. Namun, bagaimanakah ketika anda masih berada di dalam transportasi umum Jakarta?
Transportasi umum di Jakarta umumnya melarang makan dan minum di dalam kendaraan mereka, karena akan mengganggu pengguna lainnya. Tetapi, di bulan Ramadhan ini, perusahaan-perusahaan transportasi umum Jakarta seperti LRT, MRT, Transjakarta hingga KRL memberikan izin untuk berbuka di kendaraan mereka.
LRT Jabodebek dan Jakarta mengizinkan penumpang untuk berbuka puasa selama 10 menit setelah azan berkumandang. LRT membolehkan penumpang untuk berbuka dengan air mineral dan makanan ringan yang tak memiliki bau menyengat.
Sementara, Transjakarta turut memperbolehkan penumpangnya berbuka dengan air minum, kurma, atau makanan ringan lainnya selama 10 menit setelah azan berkumandang. Transjakarta menghimbau penumpang untuk tetap menjaga kebersihan bus.
Sementara itu, MRT Jakarta, mengizinkan penumpang berbuka dalam waktu 10 menit setelah azan Magrib. Penumpang boleh berbuka puasa dengan air mineral, air minum di dalam tumbler atau kurma di dalam MRT Jakarta. MRT Jakarta meminta penumpang tak berbuka puasa dengan nasi beserta lauk pauknya, makanan kecil, makanan siap saji, teh, kopi, sirop, dan/atau minuman selair air mineral.
Untuk pengguna mode trasportasi Kereta Rel Listrik (KRL), KAI Commuter mengizinkan penumpang untuk berbuka puasa selama satu jam setelah azan Maghrib. Petugas juga akan memberikan informasi tentang waktu berbuka kepada penumpang baik di dalam kereta maupun di area stasiun.
Selama berbuka di dalam KRL, KAI Commuter menghimbau agar penumpang berbuka dengan makanan dan minuman yang tidak berlebihan, serta tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama.
