Beranda Serba-Serbi CERBUNG: Father and Son (Part 2)

CERBUNG: Father and Son (Part 2)

Tiba-tiba sebuah mobil sedan yang membawa sekelompok cewek bebusana seksi melaju dari arah belakang dan mensejajari mobil Bara dan Nara. Bara menoleh ke mobil itu dan berteriak tertahan ketika menyadari bahwa cewek (23 tahun) yang mengemudikan mobil tersebut adalah cewek yang mereka temui di dalam club.

BARA
Hei, lihat di mobil itu. Itu cewek yang kenalan sama kita di club tadi kan?

NARA
(melirik ke mobil sebelah)
Yang mana?

BARA
Noh… noh… liat sono noh!

NARA
Iya ya. Namanya Artika. Wah, manis banget ternyata.

Bara melambaikan tangan ke arah pengemudi mobil sebelah

BARA
Hai manis!

NARA
Ih, Papa norak deh

BARA
Udah! Kamu nyetir aja sana. Tuh, ada mobil di depan tuh!

Bara menggerakkan badannya dengan maksud menghalangi pandangan Nara yang masih melirik ke gadis di mobil sedan itu.

Artika membalas sapaan Bara. Ketiga teman Artika ikut melongok di jendela belakang dan ikut melambaikan tangan ke arah Bara.

ARTIKA & Friend’s
Hai, Om!

BARA
Waduh…… Bocah-bocah molek… (dengan suara rendah)

Bara setengah berteriak menyapa cewek–cewek di mobil sedan
Itu.

BARA
Hai, nama gue Bara! Ini sopir gue, namanya Nara!

NARA
Ih, Papa apa-apaan sih! Bukannya kita udah kenalan tadi di club.

Mendadak mobil Bara dan Nara terguncang. Nara menghentikan mobil. Mereka kemudian turun dari mobil dan menemukan ban kiri belakang dalam keadaan kempis.

Sementara mobil yang membawa Artika dan kawan-kawannya terus melaju meninggalkan mobil Bara dan Nara yang berhenti di tepi jalan.

BARA
Duh, ban sialan! Terus gimana dong?

NARA
Aku pernah lihat tempat tambal ban di depan sana. Mudah-mudahan masih buka. Papa yang dorong biar Nara yang nyetir. Deket kok. Oke?

BARA
Heh, mau terkutuk jadi batu kamu. Tega banget sih liat orangtua sendiri menderita. Seharusnya Papa yang pegang setir, kamu yang mendorong.

NARA
(setengah cekikikan, berusaha menggoda Bara)
Tadi kata Papa aku ini sopir. Makanya, nggak apa-apa deh aku jadi sopir selamanya.

Tanpa menunggu tanggapan dari Bara, Nara langsung melangkah menuju pintu mobil dan masuk ke dalam.

NARA
(berteriak)
Tarik!

BARA
(mendorong mobil sambil mengumpat)
Dasar anak durhaka!

NARA
(tersenyum)
Ayo, lebih kencang lagi!

Nara lantas memutar kunci mobil. Terdengar suara mesin mobil dinyalakan. Mobil itu kemudian bergerak pelan. Sementara Bara yang baru menyadari keusilan Nara berlari-lari kecil mengejar mobil itu.

BARA
(berlari sambil berteriak)
Hoi, anak durhaka! Tungguuuu!

(Bersambung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini