Kberita.com – Pasar mata uang kripto berubah merah dalam beberapa hari terakhir, dan Bitcoin (BTC) merupakan salah satu aset yang paling terkena dampaknya. Harganya sempat melonjak hingga lebih dari $67.000 tak lama setelah halving, namun mengarah ke penurunan di awal bulan April.
Harganya anjlok di bawah angka $60K pada tanggal 2 Mei, dan penurunan tersebut pada akhirnya mengarah ke level terendah dalam beberapa bulan di sekitar $56.600 (menurut data CoinGecko).
Bulls menyaksikan optimisme beberapa jam yang lalu ketika BTC mendapatkan kembali kekuatan yang hilang dan melonjak ke $58.500. Hal ini terjadi tepat setelah Federal Reserve AS mengumumkan tidak adanya kenaikan suku bunga tambahan pada pertemuan FOMC.
Namun, momentum bullish tidak bertahan lama, dan BTC sekali lagi turun ke level saat ini di sekitar $57,500.
Terlepas dari kenyataan yang agak suram, ada banyak faktor yang menunjukkan bahwa tren ini mungkin akan segera berubah. Contohnya adalah arus bersih pertukaran negatif BTC dalam seminggu terakhir, metrik Nilai Pasar terhadap Nilai Realisasi (MVRV) yang mengalami penurunan, dan meningkatnya tingkat pendanaan tertimbang open interest (OI).
Mungkin elemen paling jelas yang mengisyaratkan bahwa kenaikan BTC masih mungkin terjadi adalah halving yang terjadi bulan lalu. Secara historis, peristiwa ini telah menjadi awal dari kebangkitan besar aset dan seluruh pasar mata uang kripto.
Tinggalkan Balasan