Kberita.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) RI kembali menggelar Sidang Isbat untuk menentukan tanggal 1 Syawal 1445 H. Sidang ini sekaligus menentukan secara resmi Lebaran di Indonesia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya Kemenag menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal. Selain penentuan 1 Syawal, ada dua sidang Isbat lagi yang selalu dilakukan Kemenag dengan melibatkan sejumlah Ormas Islam. Yaitu Sidang Isbat untuk menentukan 1 Ramadhan atau awal puasa dan untuk menentukan 10 Dzulhijjah atau Lebaran Idul Adha.
Berbeda dengan Muhammadiyah yang selalu mementukan awal Ramadhan dan awal Syawal dengan Hisab, Kemenag masih menggunakan metode rukyat. Metode rukyat ini adalah menentukan awal bulan dengan melihat keberadaan bulan sabit.
Sementara Muhammadiyah dengan Metode hisabnya telah jauh-jauh hari menentukan lebaran. Muhammadiyah pada tahun ini sudah menentukan lebaran Idul Fitri jatuh pada tanggl 10 April 2024. Bahkah Muhammadiyah sudah bisa menentukan awal puasa dan lebaran tahun depan melalui metode hisab.
Kemenag dengan Metode Hisab akan menggelar sidang pada 9 April 2024 atau 29 Ramadan 1445 H. Sidang akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menyebutkan pelaksanaan sidang isbat merupakan penetapan secara formal sesuai undang-undang.
Dasar hukum sidang isbat tercantum dalam Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Pasal itu menyebutkan, Pengadilan Agama memberi isbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriah.
“Meski semua orang sudah mengetahui posisi hilal, tapi sidang isbat tetap harus dilakukan, karena sidang isbat selain forum penetapan formal, juga forum silaturahmi dan literasi,” kata Kamaruddin Amin.
Tinggalkan Balasan