Tol Trans Jawa Siap Dilewati Pemudik

,
1.782 Km Tol Trans Jawa Siap Dilewati

Kberita.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memastikan bahwa pemudik bisa menggunakan semua rua tol yang sudah beroperasi. Terutama ruas tol Trans Jawa yang memang paling padat selama musim lebaran.

Tol Trans Jawa yang mempunyai panjang 1.782 Km itu sudah siap menyambut pemudik.

Beragam persiapan juga telah dikoordinasikan dengan seluruh stakeholder dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memastikan pemenuhan fasilitas dan layananan di Jalan Tol untuk dapat digunakan oleh masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman dengan aman dan nyaman.

Menurut anggota BPJT unsur masyarakat, Tulus Abadi proyeksi potensi pergerakan masyarakat selama masa angkutan lebaran yaitu sebanyak 193,6 juta orang.

Selain itu, Tulus menjelaskan, tol beroperasi secara keseluruhan di Indonesia mencapai 2.835 km. Sementara, tol beroperasi di Jawa dan siap digunakan untuk dilintasi pemudik sepanjang 1.782 Km

Di Jawa juga telah disiapkan 3 tol fungsional yang berpotensi digunakan secara darurat bagi pemudi. Pertama, Tol Cimanggis – Cibitung Seksi 2B Cikeas-Cibitung 19,65 km.

Kedua, Tol Jakarta- Cikampek II Selatan Paket 3 Kutanegara-Sadang 8,5 km. Ketiga, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi Kartasura-Karanganom 22,3 km.

“Peningkatan kapasitas jalan bagi para pemudik di Jalan Tol Trans Jawa juga telah dilakukan penyelesaian pelebaran lajur pada ruas tol Cikampek – Palimanan (KM 71 sampai dengan KM 85),” ujar Tulus saat menjadi Narasumber Media Gathering Lebaran Astra Infra Group, di Jakarta, dikutip dari situs resmi BPJT Kementerian PUPR.

Kementerian PUPR juga memastikan kondisi jalan tidak ada lubang (zero pothole) pada periode H-10 dan H+10 Lebaran 2024 serta demobilisasi seluruh alat berat sudah tidak adaJalan Tol dan pembersihan sisa material pada ruang manfaat jalan.

“Terkait peningkatan layanan lalu lintas, kami (Kementerian PUPR) juga terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian pada lokasi-lokasi yang rawan macet dan rawan kecelakaan, serta manajemen rekayasa lalu lintas berpotensi khususnya pada Jalan Tol yang akan difungsionalkan,” terang Tulus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *