Dokter Tak Sarankan Buka Puasa dengan Teh, Kenapa?

Dokter Tak Sarankan Buka Puasa dengan Teh

Kberita.com, Jakarta – Rupanya, minum teh saat berbuka puasa tak selalu cocok untuk setiap orang. dr Helmin Agustina Silalahi, Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health memperingatkan setiap orang yang memiliki sensitivitas tertentu, termasuk penderita maag dan GERD.

Hal ini disebutnya berkaitan dengan efek kafein pada teh tersebut. Minuman paling aman untuk dikonsumsi setelah berbuka pada kelompok ini adalah air putih.

“Jadi minuman ini mengandung kafein ya, jadi tidak semua orang suka, terutama yang mereka sensitif terhadap kafein itu sudah pasti akan sakit, asam lambungnya akan naik,”

“Air putih bagus, jus, kalau misalnya penderita sakit maag jangan yang asam-asam juga, kayak jus pisang, timun suri boleh, segar juga kan, asal jangan tambah jeruk nipis,” tuturnya.

dr Helmin meminta pengidap maag untuk menghindari asupan makanan pedas, makanan dengan lemak tinggi, makanan dan minuman dengan kadar asam tinggi saat berbuka puasa maupun sahur. Hal ini bisa memperburuk gejala yang otomatis mengganggu berjalannya ibadah.

Selain pola makan, pasien dengan riwayat maag dan GERD juga diminta untuk rutin berolahraga meskipun tengah berpuasa.Olahraga di waktu puasa bisa dilakukan menjelang waktu berbuka.

Hal ini demi menghindari kekambuhan gejala yang dipicu rasa cemas, stres, hingga overthinking. “Olahraga ini nantinya sebagai stress release,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *